Kamis, 26 Juli 2012

TOTALITAS DALAM MENGGALI KOMPETENSI DIRI

PENTINGNYA TOTALITAS DALAM MENGGALI POTENSI DIRI
Jangan pernah berpikir untuk mengejar materi,
Jangan pernah berpikir untuk mengejar gelar,
Jangan pernah berpikir untuk mengejar jabatan...
Tapi, berpikirlah bagaimana agar materi, gelar, dan jabatan yang mengejar anda!
Bagaimana caranya?
TOTALITAS DALAM MENGGALI KOMPETENSI DIRI


Ya, Itulah perkataan dari salah seorang narasumber dalam sebuah dialog (red:Untukmu Indonesia) di TVRI. Sayang, saya belum sempat tahu nama dari nara sumber tersebut. Tapi yang pasti, beliau adalah seorang akademisi dari Universitas Indonesia.
Saya sangat tertarik untuk menulis tentang arti sebuah totalitas. Bukan berbicara tentang idealisme yang muluk-muluk. Tapi memang saya merasa bahwa totalitas adalah hal penting yang masih saja sulit untuk diaplikasi dalam kehidupan saya secara pribadi.

Kutipan perkataan dari narasumber di atas saya yakini kebenarannya. Karena memang saya juga merasa, seringkali totalitas yang saya jalani selama ini masih belum sepenuhnya ‘’total’’. Masih saja ada berbagai macam pikiran mengenai imbalan/keuntungan/ataupun feedback lainnya yang terkesan sangat materialistik di setiap goal yang ingin saya capai. Entah itu mental saya pribadi,

Selasa, 10 Juli 2012

Sebait Cinta Untuk Orang Tua

Sebait Cinta Untuk Orang Tua

Pensil: “Maafkan aku!”

Penghapus: “Maaf untuk apa? Kau kan tak melakukan kesalahan apa pun.”

Pensil: “Untuk setiap gores luka yang kau rasa karena aku. Setiap kali aku membuat kesalahan, kau selalu ada untuk menghapusnya. Namun, setiap kali salah itu terhapus, kau kehilangan sebagian dari tubuhmu. Kau menjadi kecil dan semakin kecil karenanya.”

Penghapus: “Ya, memang benar, tapi itu tak mengapa. Kau tahu, aku tercipta memang untuk tugas itu. Aku tercipta memang untuk membantumu setiap kali kau melakukan kesalahan. Meskipun aku tahu, suatu saat aku akan tiada dan kau pun akan menggantiku dengan sesuatu yang baru. Sejatinya aku bahagia dengan itu semua. Jadi, tak perlu lah kau khawatir. Aku tak tahan melihatmu bersedih seperti ini.”