Sabtu, 17 September 2011

Orang Cacat Yang Berprestasi Hebat

Orang Cacat Yang Berprestasi Hebat

Sebuah pelajaran dan kisah inspirasi yang kita dapatkan dari orang-orang yang mempunyai fisik tidak sempurna atau cacad. Mereka memang tidak mempunyai fisik sempurna seperti kita, tapi mereka mempunyai segudang prestasi yang mungkin belum tentu kita dapat menyamainya. Berikut ini adalah orang-orang yang tidak mempunyai fisik sempurna dengan segudang prestasi yang saya dapatkan dari forumvivanews :
7. Ludwig Van Beethoven
Kekurangan : Tuli

Beethoven sudah dianggap sebagai salah satu pengarang lagu terhebat sepanjang sejarah. Ia melakukan pertunjukkan pertamanya sebagai pianis pada usia 8 tahun. Pada usia 20an ia menjadi terkenal sebagai seorang pianis handalyang memiliki bakat tak terduga dan improvisasi yang menakjubkan. Tetapi pada tahun 1796, Beethoven mulai kehilangan pendengarannya. Hal tersebut malah membuatnya lebih termotivasi untuk menciptakan berbagai karya musikal yang terkenal sampai sekarang : the 9th Symphony, the 5th Piano Concerto, the Violin Concerto, the Late Quartets, and his Missa Solemnis. Dan dia mencapai semua ini padahal ia telah menjadi tuli selama 25 tahun atau lebih.

6. Frida Kahlo
Kekurangan : Polio

Frida adalah seorang pelukis mexico yang kebanyakan karyanya adalah lukisan yang menggambarkan duka yang mendalam di dalam hidupnya. Ia kerap menggunakan warna-warna yang terinspirasi oleh kebudayaan mexico. Frida terkena polio pada usia 6 tahun, yang menyebabkan kaki kanannya lebih kecil daripada kaki kirinya. Kekurangannya ini dia tutupi dengan mengenakan rok panjang yang berwarna warni. Selain polio, ia juga menderita penyakit Spina Bifilda yang mengakibatkan rasa sakit pada tulang punggung dan kaki dan membuatnya hampir tidak bisa berjalan. Walau pada akhirnya ia dapat kembali berjalan, ia mengaku telah menderita sakit yang sama seumur hidupnya.

5. Christy Brown
Kekurangan : Cerebral Palsy

Christy Brown adalah seorang Pengarang, Pelukis, dan penyair asal Irlandia yang menderita Cerebral Palsy, yang membuatnya tidak dapat bergerak dan berbicara secara normal. Para dokter juga menyatakan bahwa dia juga memiliki keterbelakangan mental. Namun ibunya tetap mencoba berbicara dengannya, mengajarkannya berbagai hal. Pada suatu hari ia menyambar sepotong kapur dari tangan kakaknya dengankaki kirinya dan membuat tanda dengan kapur itu. Sampai umur 5 tahun hanya kaki kirinya yang bisa bergerak sesuai keinginnannya. Ia menggunakan kaki ini untuk berkomunikasi, yang nantinya ia jadikan judul otobiografinya, “My Left Foot”.

4. John Nash
Kekurangan : Schizophrenia (kelainan otak yang kronis, parah dan membuatnya tidak berfungsi)

John Forbes Nash adalah seorang Ilmuwan matematik Amerika. Pada masa kecilnya, ia sangat tertarik pada sains sehingga mencoba berbagai percobaan kecil di kamar tidurnya. Ia kemudian mempelajari Indusri kimia dan Matematika pada Carnegie Mellon Univeristy. Pada tahun 1959, ia mulai menunjukkan perilaku aneh menyerupai paranoia. Ia mempercayai bahwa ada organisasi yang sedang mengincarnya. Kemudian ia dimasukkan ke sebuah rumah kejiwaan dimana ia di diagnosa menderita schizophrenia. Karya-karya dan sumbangsihnya mendapat banyak penghargaan, termasuk beberapa penghargaan elit berupa John von Neumann Theory Prize in the year 1978 dan Nobel Memorial Prize in Economic Sciences pada tahun 1994. Sebuah film Academy Awardyang berjudul “A Beautiful Mind” dengan pemeran Russel Crowe memiliki cerita yang berdasar pada Biografinya.

3. Jean-Dominique Bauby
Kekurangan : Locked – In Syndrome

Jean – Do adalah seorang Editor, penulis dan jurnalis kenamaan dari majalah Prancis ELLE. Pada tahun 1995, ia menderita serangan jantungyang sangat parah dan mengakibatkan ia jatuh ke dalam koma selama 20 hari. Setelah bangun dari koma, Ia mendapatkan dirinya menderita sebuah sindrom syarafyang sangat langka bernama Locked In Syndrome. Sindrom ini membuat si penderita lumpuh dari ujung kepala hingga ujung kaki, namun tetap memiliki pikiran yang sadar. Dalam kasus ini, Jean-Do tetap dapat mengedipkan matanya.

Mengabaikan kondisinya, Jean-Do tetap mampu menulis sebuah buku berjudul Diving Bell and the Butterfly dengan cara Mengedipkan matanya ketika penulis yang membantunya menunjuk huruf yang benar. Jean-Do harus mengedit dan mengarang buku tsb sepenuhnya dalam kepalanya, huruf demi huruf. Jean-Do meninggal 2 hari kemudian setelah buku tsb di rilis.

2. Stephen Hawking
Kekurangan : Penyakit Motor Neuron

Stephen William Hawking adalah seorang ilmuwan fisika ternama asal Inggris. Buku-buku dan penampilan publiknya telah menjadikannya selebriti akademis. pada tahun 2009 ia juga mendapatkan Medali presidensial atas kebebasan, Penghargaan sipil tertinggi di USA. Saat masih menempuh pendidikan di Cambridge, Stephen Hawking terjatuh dari tanggayang kelak akan membuatnya menderita penyakit motor neuron yang membuatnya lumpuh. Ia lebih takut kehilangan kejeniusannya sehingga ia lebih dahulu memeriksakan intelektualnya lewat Mensa test. Diagnosis penyakit syarafnya diketahui saat umurnya mencapai 21 tahun, dimana ia mulai kehilangan kontrol atas tangan dan kakinya, sampai akhirnya ia lumpuh total pada tahun 2009.

1. Helen Keller
Kekurangan : Buta dan Tuli

Helen Adamns Keller adalah seorang penulis, aktivis politik dan pengajar asal Amerika. Ia juga orang buta tuli pertama yang berhasil menyelesaikan kuliah seni, berkat jasa gurunya, Annie Sullivan yang berhasil mengajarkan Helen cara berkomunikasi tanpa bahasa. Ia mengajarkan Helen untuk berkomunikasi dengan mengeja huruf pada tangannya, dimulai dari huruf D-O-L-L untuk boneka yang diberikan oleh Sullivan untuk Helen pada hari ulang tahunnya. Helen juga ikut aktif mengkampanyekan hak wanita untuk memilih di pemilu, hak buruh, dan sosialisme. Pada tahun 1920, ia membantu pendirian American Civil Liberties Union (ACLU). Keller telah bertemu semua presiden amerika sejak Grover Cleveland sampai Lyndon B. Johnson. Ia juga merupakan teman baik dari beberapa figur kenamaan termasuk Alexander Graham Bell, Charlie Chaplin, dan Mark Twain.[artikelbusuk]

semoga kisah ini dapat menjadikan kita termotivasi dan selalu bersyukur dengan keadaan kita sekarang, serta membuat kita tidak menyerah dengan situasi dan kondisi apapun . satu hal yang harus kita ingat, mereka memang cacat FISIK tapi bukan cacat Mental. so Kalau kita jauh lebih beruntung dari mereka maka lakuakan hal terbaik melebihi mereka..:p
 
Baca JUga Artikel Sya yang Lain :
Awas Jaga Ulat Bulu di Hatimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar