Jumat, 19 Oktober 2012

Cinta dan ketulusan

Seringkali kita mendengar pria lebih memilih untuk melajang lebih lama dengan alasan-alasan ekonomi. Lebih spesifiknya ingin punya rumah pribadi, punya mobil, punya gaji sekian juta / bulan terlebih dahulu serta tabungan beberapa ratus juta untuk sebuah pesta pernikahan .
Karenanya, sebelum mencapai pernikahan, para pria bekerja ekstra keras mengumpulkan uang demi mendapatkan kemapanan. Salahkah hal ini ? Tentu saja tidak . Sudah selayaknya semua orang untuk punya kehidupan yang aman secara finansial saat berumah tangga untuk memberikan kenyamanan bagi istri dan anak. Tetapi, pada saat kemapanan itu sudah dimiliki,ada situasi yang bisa menjebak para pria.Saat seorang pria sudah begitu kaya, maka semua jenis wanita akan datang kepadanya menawarkan cinta. Dan akhirnya semua itu akan menjadi buram dan terbersit keraguan, apakah mereka datang karena cinta yang tulus atau hanya mencintai kekayaan yang dimiliki pria itu.

Jika pria itu salah memilih maka akhirnya sesuatu yang buruk akan terjadi, sehingga pria itu menyesal kenapa bisa menjadi begitu kaya. Suatu kewajaran bukan? Wanita mana yang tidak akan datang bila sang pria begitu tampan, cerdas, kaya  muda? Semua ingin merasakan Jaguarmu,tidur di atas Tempur Pedicmu, tinggal di pent housemu berdampingan dengan pria berjas Kiton. Ini merupakan gambaran bahwa uang bisa memanipulasi perasaan dan parahnya itu adalah uangmu!

Bila saat ini kamu memiliki mobil dan kehidupan yang cukup mapan & seorang pacar, kamu tidak akan pernah tau, apakah wanita ini masih mencintaimu jika suatu saat kamu hanya naik sepeda motor, tidak lagi punya rumah pribadi & hanya ada menu tempe di meja makan. Tahukah kamu? Tidak ( roda kehidupan terus berputar bukan ? )

Karena dia datang ketika kamu bisa memberikannya kenyamanan-kenyamanan finansial yang dia idam-idamkan.

Cintakah yang kamu punya? Bukan! Kamu hanya memiliki wanita yang mencintai kenyamanan yang bisa kamu sediakan.

Beruntunglah bagi pasangan yang telah menikah dan mereka berdua memulainya dari bawah. Mensyukuri mobil mereka, karena mereka berdua pernah merasakan panas-hujan dengan sepeda motor. Menyenangi spring bed baru mereka, karena mereka berdua pernah tidur bersama di atas sebuah kasur busa kecil. Terharu dengan rumah pribadi mereka, karena dulu mereka pernah tinggal hanya di sebuah kost.
Beruntunglah para pria yang memiliki wanita yang begitu mencintai mereka mendampingi di saat-saat perjuangan menuju kehidupan yg lebih baik.

Hari ini,, belajarlah untuk menghargai pasanganmu bukan karena kekayaannya.. ! Berjanjilah untuk selalu menjaganya...

Kamis, 11 Oktober 2012

Kisah Ibu Buta Yang Memalukanku

Dalam kisah ibu dan anak ini benar-benar sangat mengharukan sekali, dan jika Anda membaca sampai akhir cerita, pasti Anda akan merasa terharu dan sedih banget bahkan Anda sampai meneteskan air mata. Bagaimana tidak…??? Seorang ibu yang tulus mencintai anaknya, tapi lantaran mata ibunya yang satu buta, membuat anaknya justru tidak menyukainya. Dan yang lebih mengharukan lagi, si Anak justru merasa malu karena memiliki ibu yang buta.

Sampai suatu ketika, Anak ini menjadi sukses dengan kehidupan yang mewah, dan tidak ingat sama ibunya, tidak pernah merindukan ibu kandungnya. Ia Menjadi Durhaka. Tapi ibunya tidak mengutuk dia menjadi batu seperti halnya dalam kisah si malin kundang.
Pesan Sponsor

Lantas, bagaimanakah kisah selanjutnya….??? OK. Langsung saja Anda simak, Kisah Mengharukan tentang Ibu dan Anak “Ibu Buta Yang Memalukanku” berikut ini.

Saat aku beranjak dewasa, aku mulai mengenal sedikit kehidupan yang menyenangkan, merasakan kebahagiaan memiliki wajah yang tampan, kebahagiaan memiliki banyak pengagum di sekolah, kebahagiaan karena kepintaranku yang dibanggakan banyak guru. Itulah aku, tapi satu yang harus aku tutupi, aku malu mempunyai seorang ibu yang BUTA! Matanya tidak ada satu. Aku sangat malu.

Aku sangat menginginkan kesempurnaan terletak padaku, tak ada satupun yang cacat dalam hidupku juga dalam keluargaku. Saat itu ayah yang menjadi tulang punggung kami sudah dipanggil terlebih dahulu oleh yang Maha Kuasa.

Jumat, 05 Oktober 2012

Kesetiaan Suami - Istri

Sebelum membacanya ada baiknya Pesan dahsyat buat para suami (dan calon suami) untuk menjaga istrinya
Dan motivasi hebat buat para istri (dan calon istri) untuk tetap mencintai suaminya. Barangkali di antara antum maunpun anti sudah pernah membaca maupun mendengar kisah ini, karena saya lihat di search engine juga banyak artikel yang sama, namun demikian tidak ada salahnya di posting ulang agar yang belum tau ceritanya juga dapat mengambil ibrah dari kisah ini..

Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Arman tampak baik dan lebih menuruti apa mauku. Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah ia cenderung iam dan pergi ke kantornya bekerja sampai subuh, baru pulang ke rumah, mandi, kemuian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir ia workaholic. Ia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat ia pulang kerja, itu pun kalau aku masih bangun. Karena waktu taaruf dulu ia memang tampak tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang.