Jumat, 05 Oktober 2012

Kesetiaan Suami - Istri

Sebelum membacanya ada baiknya Pesan dahsyat buat para suami (dan calon suami) untuk menjaga istrinya
Dan motivasi hebat buat para istri (dan calon istri) untuk tetap mencintai suaminya. Barangkali di antara antum maunpun anti sudah pernah membaca maupun mendengar kisah ini, karena saya lihat di search engine juga banyak artikel yang sama, namun demikian tidak ada salahnya di posting ulang agar yang belum tau ceritanya juga dapat mengambil ibrah dari kisah ini..

Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Arman tampak baik dan lebih menuruti apa mauku. Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah ia cenderung iam dan pergi ke kantornya bekerja sampai subuh, baru pulang ke rumah, mandi, kemuian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir ia workaholic. Ia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat ia pulang kerja, itu pun kalau aku masih bangun. Karena waktu taaruf dulu ia memang tampak tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang.

Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua diluar pun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.

Kalau hari libur, ia lebih sering hanya tiduran di kamar, atau main dengan anak2 kami, ia jarang sekali tertawa lepas. Karena ia sangat peniam, aku menyangka ia memang tidak suka tertawa lepas. Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, di suatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit di rumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan di rumah, ia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat ia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. ia memperkenalkan diri, bernama meisha, temannya Arman saat dulu kuliah.

Meisha tidak secantik aku, ia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang ia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika ia berbicara, seakan2 wakt berhenti berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar ia bercerita.
Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Arman selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Arman sangat peniam, sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Arman yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja.

Aku mulai mengingat 2-5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Arman, setiap mau pergi kerja, ia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x. ia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi di saat lain, ia sering termenung di depan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, ia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan.
Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Arman sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Arman tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kedalam ruangan kami, dan menyapa dengan suara riangnya, Hai Tika, kenapa dengan anak sulungmu (Arman) yang nomor satu ini? tidak mau makan juga? uhh dasar anak nakal, sini piringnya, canda meisha pada Arman lalu ia terus mengajak Arman bercerita sambil menyuapi Arman, tiba2 saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan.aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun!

Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika ia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap ia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika ia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika ia tidak pulang ke rumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika ia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.
Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, ia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku. ia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton. kali lain, ia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2. Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya.

Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta, aku tidak pernah menyangka, hatiku pun akan mendung, bahkan gerimis kemuian. Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. ia berhasil membuka password email Papanya, dan memanggilku, Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha?

Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,

Dear Meisha,
Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Tika. Aku mencintai Tika karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena ia ibu dari anak2ku. Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2 mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya.

Ketika konflik2 terjadi saat kami taaruf dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa ia bukanlah perempuan yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya. Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.

Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Tika bahagia dan tertawa, ia bisa mendapatkan segala yang ia inginkan selama aku mampu. ia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you are the only one in my heart.

yours, ArmanMataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun baru berusia 7 tahun, ia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku. Suamiku tidak pernah mencintaiku. ia tidak pernah bahagia bersamaku. ia mencintai perempuan lain. Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan di amplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.

Mobil yang ia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak2ku. Arman merasa heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku karena aku malu terlalu lama taaruf, sedangkan teman2ku sudah menikah semua. Ternyata ia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya.
Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah ia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya ? Kenapa ia tidak mengatakan saja, bahwa ia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku ? itu lebih aku hargai daripada ia cuma iam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku.
Arman terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah ia mencintai perempuan itu terus di dalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Arman adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.

Setahun kemuian
Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.
Arman, suamiku.Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja di kantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang peniam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa di atas angin, ketika kamu hanya iam dan menuruti keinginanku Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku..
Ternyata aku keliru. aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting haiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Arman.
Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, kenapa, Tika? Kenapa kamu mesti cemburu? ia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku? Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya.

Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau inginkan.Istrimu, Tika Di surat yang lain,
Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang MeishaDisurat yang kesekian,
.Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku. Aku telah berubah, Arman. Engkau lihat kan, aku tidak lagi marah2 padamu, aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang ke rumah. Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur disamping tempat tidurmu, di rumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah.
Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya.Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnyadipeluknya Jelita yang tersedu-sedu disampingnya. Disurat terakhir, pagi ini
Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang ke rumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya di rumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.

Saat aku tiba di rumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit. Tahukah engkau suamiku,
Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita taaruf, dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi dihatimu ?

Kemuian setelah selesai membaca surat itu tiba-tiba Jelita menatap Meisha, dan bercerita, Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat keceriaan diwajah mama, ia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, ia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya di seberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante.. aku melihatnya masih memandangku sebelum ia tidak lagi bergerak. Tukas Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi ia sangat dewasa.

Meisha mengeluarkan selembar kertas yang ia print tadi pagi. Arman mengirimkan email lagi kemarin malam, Karena Meisha sangat berharap agar Tika membacanya.

Dear Meisha,Selama setahun ini aku mulai merasakan Tika berbeda, ia tidak lagi marah2 dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, ia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki ia. Hatiku mulai bergetar. Inikah tanda2 aku mulai mencintainya?

Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya ia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena ia ibu dari anak-anakku, tapi karena ia belahan jiwaku.
Meisha menatap Arman yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk disamping n Tika istrinya. Di wajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Arman....

Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.Kemelut dalam rumah tangga antara suami dan istri adalah bunga-bunga kehidupan, dan semestinya dihadapi dengan hati tenang dan lapang agar jangan saling mencerca, aniaya lidah maupun tangan, dan sekali-kali jangan pula mengambil keputusan agar bersegera ke perceraian. cobaan ALLAH didalam rumah tangga itu selalu ada maka ALLAH-lah yang Maha Berkuasa dan kepada-Nya tempat kembali.
 
ALLAH Subahana wa Taala Berfirman :Dan pergaulilah isterimu dengan cara yang baik maka jika kamu tidak menyukainya barangkali sesuatu yang kamu tidak sukainya itu justru Allah akan menjadikan padanya kebaikan yang sangat banyak. (an-: 19)Wallahu Alam..akan tetapi setiap orang yang akan kembali ke rahmat ALLAH, ALLAH menjadikan diri orang yang akan kembali itu untuk meninggalkan tanda-tanda kepada orang-orang disekitarnya bahwa ia akan kembali ke sisi Rabbnya, akan tetapi sebahagian manusia tiada sadar.

Saya teringat di masa masih duduk di SMU dulu dengan salah seorang akhi sahabat dekat saya, yang setelah shalat jumat ia datang ke rumah saya dan mengajak saya ke tempat seorang teman yang ia merasa bersalah padanya dan ingin meminta maaf kepadanya. sayapun memaksakan diri menurutinya, saya masih ingat raut wajahnya yang begitu serius saat itu. setelah sampai di rumah yang dimaksud, sang akhi tampak gundah gulana untuk menyampaikan maksudnya dan berkata aku ini jantan..dan harus melakukannya, saya begitu takjub dengan sikapnya kala itu. setelah maksudnya tersampaikan, pada hari minggu kemuian akupun mendengar kabar yang sangat membuat pilu hatiku bahwa ia telah tiada karena kecelakaan. demikianlah tanda-tanda kekuasaan ALLAH, sungguh..segala kehendak ALLAH pasti terjadi dan tiadalah baginya penolong selain pertolongan ALLAH. la haula wala quwwata illa billah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar