Kamis, 21 April 2011

Cara Untuk Meyakinkan Orang Lain





Cara satu-satunya yang benar untuk memenangkan pertengkaran adalah : Jangan bertengkar. Anda tidak bisa memenangkan suatu perdebatan. Tidak bisa. Karena anda pasti kalah entah anda "menang atau kalah" dalam perdebatan itu. Mengapa demikian? Nah, misalnya anda yang menang, dan berhasil mengalahkan lawan debat anda. Lalu, bagaimana? Anda merasa senang tentunya. Tapi bagaimana dengan dia? Anda mengalahkannya, menyinggung rasa kebanggaaannya. Ia tak senang dengan kemenangan anda dan andapun tahu bahwa orang yang anda yakinkan tapi berlawanan dengan kemauannya, pasti tetap pada pendiriannya yang semula. Budha pernah berkata : "Kebencian tak pernah bisa dikalahkan dengan kebencian, akan tetapi semata-mata dengan kasih sayang". Salah pahampun tak bisa diperbaiki dengan alasan-alasan atau bantahan, akan tetapi bisa diatasi dengan taktik, diplomasi, sikap memaafkan dan hasrat keinginan untuk melihat suatu peristiwa dari kaca mata orang lain.

Hormatilah pendapat-pendapat orang lain. Jangan sekali-kali mengatakan kepada orang lain bahwa pendapatnya salah. Sedikit sekali orang yang berpikir positif. Kebanyakan kita ini memiliki prasangka-prasangka yang tidak baik. Kita percaya kepada hal-hal yang kita pikirkan lebih dahulu dimana hal-hal tersebut terbit dari rasa iri, curiga dan sombong. Kebanyakan orang enggan sekali memiliki prasangka-prasangka yang positif terhadap orang lain.

Jika anda salah, cepat-cepatlah mengatakannya dengan terus terang dan meminta maaf. Setiap orang yang tolol bisa mencoba membela dan menyembunyikan kesalahannya, dan banyak sekali orang yang bersikap seperti itu. Akan tetapi, mereka yang mengakui kesalahannya adalah jauh lebih bijaksana. Jika anda jujur terhadap diri sendiri, maka bersikaplah secara arif dan bijaksana.

Mulailah dengan cara yang ramah. Demikian pula adalah lebih mudah meyakinkan orang dengan keramah-tamahan daripada dengan sikap yang tidak baik. Jika anda ingin meyakinkan orang lain, hendaknya anda bersikap bersahabat dengan tulus ikhlas. Ini merupakan suatu hal yang penting, sebab ini mengenai perasaan. Dan hanya melalui perasaan (hati) kita bisa meyakinkan orang lain. Perlakuan yang ramah dan tulus ikhlas, di samping pujian-pujian bisa lebih cepat merubah pikiran-pikiran orang daripada marah-marah dan membentak.

Cobalah segera merubah orang dalam semangat "ya, ya, ya". Jika anda berbicara dengan orang lain, janganlah sekali-kali memperbincangkan hal-hal yang antara anda dan dia ada selisih paham. Mulailah dengan menyetujui dan selalulah menyetujui hal-hal yang juga disetujui oleh mereka. Setujuilah terus dan kalau bisa, usahakanlah supaya akhirnya ternyata bahwa anda dan dia mengarah pada tujuan yang sama. Jika ada perbedaan, yang beda itu hanyalah caranya, bukan tujuannya.

Biarlah orang yang anda hadapi itu yang lebih banyak berbicara. Kebanyakan orang-orang yang berusaha meyakinkan orang lain, sering berbicara terlalu banyak. Biarlah orang lain yang berbicara. Ia lebih mengetahui urusannya sendiri daripada anda. Dengan demikian, anda memberi kesempatan padanya untuk menjelaskan suatu hal kepada anda. Curahkan minat yang sungguh-sungguh kepada gagasannya.

Biarlah orang lain mengira bahwa gagasan itu berasal dari dirinya. Bukankah anda lebih mempercayai gagasan yang anda miliki daripada gagasan orang lain? Kalau begitu, bukankah bodoh untuk memaksakan pendapat anda kepada orang lain. Apakah tidak lebih bijaksana untuk memberikan saran, sehingga orang lain itu atas kemauannya sendiri sampai pada kesimpulan-kesimpulan yeng sesuai dengan apa yang anda mau?

Cobalah melihat sesuatu dari kacamata orang lain. Memang bisa jadi, bahwa orang lain itu salah. Akan tetapi mereka tak pernah menyadarinya. Oleh karena itu jangan anda mengatakannya. Lebih baik anda berusaha memahaminya. Selalu ada alasan mengapa mereka berpikir dan berbuat kesalahan. Cobalah mencari sebab mengapa mereka berpikir demikian, maka anda akan menemukan kunci rahasia perbuatannya dan juga akan membuka rahasia pribadinya. Dengan demikian anda akan bertindak lebih bijaksana.

Bersikaplah simpatik terhadap pendapat-pendapat orang lain.

Pujilah mereka dengan tulus.

Jelaskan pendapat anda dengan jelas dan baik sehingga orang lain dapat mengerti maksud anda.(Dale Carnegie/zeithmind.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar